Ratu Yang Baik dan Si Kumbang Jantan
Yang Malang
Cerpen karya : B.N An Yemay (Berlian Novriendi)
Pada zaman dahulu kala, hiduplah
seorang putri kerajaan yang bernama Ratu. Ratu yang sangat terkenal dengan
kebaikannya dan Ratu tersebut sangat mencintai dan menyayangi hewan-hewan kecil
yang ada di sekitarnya. Suatu hari sang Ratu pergi berjalan ke taman yang ada di belakang istana nya . Saat Ratu
sedang berjalan, Ratu menemui seekor kumbang jantan hitam yang sedang sakit di
depannya.
“Apa kabar kumbang? Bagaimana keadaan mu kumbang?” Tanya
Ratu.
“A…Aku baik baik saja Raa….Ratu” jawab kumbang sambil
terbata-bata.
“Kamu kenapa Kumbang? Kamu sakit?
“i….iya Ratu,sayap ku terkilir.”… jawab si kumbang sambil
merunduk dengan rasa cemas.
“Kamu pasti kelahi lagi dengan kumbang bukit kan?”
“i…Iya Ratu” jawab kumbang dengan rasa takut.
“Kalau begitu, ikutlah dengan ku kumbang, kamu akan ku bawa
ke istana dan akan ku beri obat agar kamu cepat sembuh” Ujar sang Ratu.
Kumbang tersebut di bawah oleh sang Ratu.
Ratu tersebut sangat berhati-hati mebawa Kumbang, agar kumbang tidak merasa
sakit saat di bawa oleh Ratu. Kumbang
tersebut di bawa dan berada di telapak tangan Ratu. Saat menuju kerumah Ratu,
Kumbang mengucapkan terima kasih kepada Ratu, karna Ratu telah berbaik hati
menolong Kumbang. Kumbang sangat merasa nyaman ketika berada di telapak tangan Ratu,
karna telapak tangan Ratu tersebut sangat lembut sekali dan Kumbang bersandar
di jari-jari tangan Ratu tersebut.
Sesampainya di istana, Ratu membawa
si kumbang tersebut kedalam kamar istana dan Ratu menurunkan Kumbang tersebut
di atas meja kamarnya .
“tunggu sebentar ya kumbang? Kamu diam dulu sebentar disini.”
“Ratu mau kemana?”
“aku ingin membuatkan obat untuk kamu kumbang.”
“obat apa yang ingin Ratu berikan kepadaku?” Tanya kumbang
dengan sedikit takut.
“sudah lah kumbang, kamu jangan banyak
Tanya,kamu akan baik-baik saja.”
“baik lah Ratu” ujar si kumbang.
Sambil menunggu Ratu mengambilkan
obat untuk si Kumbang, Kumbang melihat ada sepotong roti yang ada diatas meja
tempat kumbang berada. Kumbang merasa sangat lapar saat melihat sepotong roti
yang ada di depannya, di dalam hatinya berbisik “roti itu sepertinya lezat
sekali, apakah aku boeh memakan roti tersebut? Aku ingin sekali memakannya,
tapi aku takut Ratu akan marah jika ku makan roti tersebut tanpa izin dari Ratu”.
Bisik si kumbang dalam hati.
Kemudian Ratu datang sambil membawa obat
untuk si Kumbang. Saat Ratu datang menghampiri si Kumbang, Ratu melihat si
Kumbang sedang menatap sepotong roti
yang ada di atas meja tersebut yang sepertinya kumbang sangat ingin sekali
memakan roti yang ada di atas meja itu.
“Kumbang, ini obat kamu.” Ratu menyuduhkan obat ke Kumbang.
“iii…iiya Ratu”. Kumbang menjawab dengan lemas.
“Kamu kenapa Kumbang? Kamu lapar?”
“iii..iya Ratu. Perut ku terasa lapar saat ku menunggu Ratu
membuatkan ku obat. Bolehkan aku memakan roti itu Ratu?”. Kumbang menunjuk roti
yang ada di atas meja itu.
“kalau begitu, makanlah kumbang.” Ujar sang Ratu .
Kumbang sangat senang saat Ratu
memberikannya sepotong roti, dengan lahapnya
Kumbang memakan Roti tersebut. Ratu sangat Kasihan sekali melihat
kumbang teersebut sakit dan kelaparan. Ratu meneteskan air mata saat kumbang
memakan roti tersebut. Padahal roti tersebut merupakan roti untuk makan malam
sang Ratu. Dengan baik hatinya, Ratu rela memberikan roti tersebut kepada
kumbang yang malang tersebut.
“sudah selesai makannya Kumbang?” Tanya sang Ratu kepada
Kumbang.
“sudah Ratu. terima kasih Ratu, engkau telah memberikan ku
sepotong roti yang manis dan nikmat ini.”
“sama-sama Kumbang. Nahh..sekarang minumlah obat yang telah
ku buat ini agar sayap kamu tidak sakit lagi.”
“Baik Ratu..akan ku minum obat yang telah engkau buat ini”
ujar si Kumbang.
Setelah Kumbang meminum obat yang
dibuat oleh sang Ratu. Kondisi kumbang kini sudah mulai membaik. Kumbang sangat
senang dan bangga dengan sifat Ratu yang baik dan sayang kepada hewan kecil
seperti Kumbang. Kumbang mengucapkan terima kasih kepada Ratu yang telah
berbaik hati dengan nya. Dan kini Kumbang sudah ceria dan bisa mengembangkan
sayapnya kembali.