Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Oleh Setjangkir Berlian
Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah karya tulis yang sangat terkenal, karya
tulis tersebut di ciptakan oleh Hamka. Kisah yang disuguhkan didalamnya sangat
membuat menarik hati masyarakat untuk membacanya
Kisah
yang membuat masyarakat tertarik terhadap novel Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck karya Hamka tersebut adalah kisah
cinta antara seorang pemuda yang bernama Zainuddin dengan seorang gadis bernama
Hayati. Kisah cinta Zainuddin dan Hayati tidak mendapat restu dari keluarga
Hayati yang dikarenakan persoalan adat istiadat
yang telah turun temurun dilaksanakan atau dijalankan oleh masyarakat
minangkabau. Minangkabau menjadi latar dalam cerita Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck karya Hamka.
Ketika
kita melihat dari sisi pengarangnya. Hamka.
Pada film atau novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Hamka
menceritakan atau menggambarkan pemberontakan atau ketidaksuaian yang menurut
Hamka budaya keturunan ibu (Matrilinial) yang dianut oleh masyarakat
minangkabau, Hamka menganggap budaya
tersebut tidak tepat karna bertentangan atau tidak sesuai dengan ajaran agama
islam. Oleh karna itu, Hamka yang juga merupakan keturunan minangkabau tampak
jelas sang pengarang ingin mengkritik adat budayanya sendiri.
Persoalan
budaya Minangkabau dalam karya Hamka tersebut, saya tidak membahasnya lagi
dikarenakan saya kurang mengetahui banyak hal juga perihal budaya Minangkabau
tersebut. untuk itu, pada tulisan ini saya lebih membahas tentang kisah cinta Zanuddin dan Hayati. Zainuddin merupakan
pemuda keturunan Bugis, sedangkan Hayati merupakan gadis keturunan Minangkabau.
Kisah
bermula ketika Zainuddin sudah sampai dikampung halaman ayahnya Batipuh Padang
Panjang. Zainuddin ingin melihat seperti apa kampung halaman ayahnya, zainuddin
ditemani oleh salah satu masyarakat atau orangtua kampung tersebut. ketika itu
zainuddin melihat dan berpaling kebelakang melihat bendi yang akan lewat, namun
diatas bendi tersebut ada seorang wanita yang berparas cantik. Orangtua yang
menamani Zainuddin berjalan tersebut memperkenalkan gadis yang berada di bendi
itu bernama Hayati. Disitulah bermula pandangan pertama Zainuddin terhadap
Hayati. Kisah tersebut berlanjut sampai zainuddin mengirimkan surat kepada
Hayati dan mengutarakan perasaan Zainuddin melalui surat yang ia tulis.
Sudah
lama Zainuddin menempati kampung tersebut, orang-orang atau masyarakat
dikampung tersebut mulai resah dengan keberadaan Zainuddin yang dikarenakan
oleh suku yang dianut oleh Zainuddin. Zainuddin diusir oleh kepala Adat di kampung
tersebut. ketika Zainuddin hendak meninggalkan kampung tersebut. Hayati
menghampiri Zainuddin yang hendak pergi itu. Disitulah Hayati tampak berat
ditinggal oleh Zainuddin. Hayati khawatir akan kepergian Zainuddin pemuda yang
baru ia cintai tersebut. pada saat itu,
sebelum kepergian Zainuddin, Hayati meluapkan seluruh isi hatinya bersumpah dan
berjanji terhadap Zainuddin untuk menjaga cintanya agar tetap utuh dan akan
tetap bersih, suci kepada Zainuddin.
Kisah
cinta Zainuddin dan Hayati tak berjalan lama, Hayati dilamar oleh seorang
pemuda minangkabau yang kaya raya bernama Azis. Ketika itu Hayati dalam kondisi
yang sangat amat berat untuk menjawab pertanyaan dari kepala adat tersebut.
kepala adat tersebut setuju dengan pemuda yang bernama Azis dari pada Zainuddin pemuda yang tak dianggap sebagai
orang yang tidak bersuku dan tidak jelas pula asal usulnya. Ketua adat tersebut
bersikeras untuk memilih Azis. Didalam niniak-mamak dalam cerita tersebut
terdapat pemaksaan dari kepala suku terhadap Hayati untuk mengikuti persetujuan
dari ketua adat tersebut. oleh karna itu Hayati mengikuti perintah dari ketua
Adat tersebut dan Azis pun resmi menjadi Suaminya Hayati. Sedangkan Zainuddin
pemuda yang ia cintai setulus hati tersebut jadi jatuh sakit sehingga jiwa
Zainuddin mulai terganggu karena terdengar kabar Hayati telah dilamar dan
semakin terpukulnya lagi ketika Zainuddin melihat dijari Hayati telah berinai.
Kondisi Zainuddin saat itu sangat buruk sekali. Namun tak berapa lama kemudia
Zainuddin kembali pulih dan kembali bersemangat ketika dinasehati oleh Muluk
sahabatnya. Zainuddin merantau ke Batavia dan menjadi seorang penulis yang
hebat dan sukses. Ketika kesuksesannya menjadi seorang penulis, dilain sisi
Hayati seorang gadis yang dulu ia cintai kini melanda keterpurukan dalam
menjalin keluarga bersama Azis dan ingin kembali bersama Zainuddin untuk
mengulang kembali kisah cinta lama yang dulu penuh harapan besar. Hati
Zainuddin tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak berharap dan kembali lagi
bersama Hayati yang berkhianat dan mengingkari sumpah dan janji yang pernah ia
katakan kepada Zainuddin.
Dari
kisah diatas yang sedikit saya ceritakan kembali. Jika kita kaji diantara dua
tokoh tersebut, Zainuddin dan Hayati. Siapakah yang tidak baik diantara kisah
percintaan dua tokoh tersebut? apakah Zainuddin atau Hayati?
Jika
kita pikir-pikir kembali. Hayati memang telah berkhianat terhadap Zainuddin
atas sumpah dan janjinya yang pernah ia ucapkan sebelum Zainuddin akan
meninggalkan kampung Batipuh tersebut. Disisi lain yang kita lihat Hayati memang
tidak akan mungkin berkhianat. Hayati terus memperjuangkan dan mempertahankan
cintanya. Namun dalam kondisi yang mendesak, Zainuddin tidak disetujui dan
tidak diterima oleh kepala suku tersebut. Hayati dipaksa oleh kepala suku adat
Minangkabau di Batipuh untuk mengikuti
kesimpulan atau hasil musyawarah yang sudah dibulatkan oleh kepala suku adat
tersebut. Hasil keputusan kepala suku tersebut yaitu memilih Azis untuk
dijadikan pasangan hidup Hayati. Hayati tidak dapat berbuat apa-apa. Ia
terpaksa mengikuti hasil keputusan ketua adat Minangkabau tersebut. Pada
kondisi atau keadaan keluarga yang dijalin Hayati bersama Azis yang terpuruk
lagipula Hayati telah menjadi seorang janda. Hayati pergi mencari dan menemui Zainuddin
untuk kembali bersamanya dan beniat ingin menjalin kisah lama yang pernah
mereka jalin. Namun Zainuddin menolak permintaan Hayati untuk bersamanya. Niat
baik Hayati untuk kembali ditolak keras oleh Zainuddin. Zainuddin tak
sedikitpun menerima kenyataan yang dialami oleh Hayati saat itu yaitu menikah
bersama Azis. Padahal diawal kisah Hayati telah berniat untuk bersama Zainuddin
dan bersumpah janji untuk tetap bersama. Sedangkan Zainuddin juga mengikuti dan
menyetujui niat untuk selalu bersama dan Zainuddin meminta sebuah Azimat kepada
Hayati, Hayati memberikan selendangnya dan Zainuddin berkata akan mewasiatkan
dan meletakkan Azimat tersebut didalam kain kafannya nanti.
Pembahasan
diatas sangat tampak niat untuk tetap bersama sampai yang akan datang. Nait
merupakan keinginan dalam hati, bersungguh-sungguh atau kesungguhan hati.
Apapun masalah yang menghalang baik masalah besar atau masalah kecil niat tetap
dipertamakan dan dipertahankan. Didalam cerita Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck, Tokoh Zainuddin dan Hayati telah melupakan keinginan atau niat untuk
dijalin bersama. Niat sumpah dan janji tetap dipegang utuh oleh Hayati meskipun
banyak masalah dan rintangan yang dihadapinya, namun Zainuddin tidak., ia
Melupakan dan menghapus itu semua. Seharusnya Zainuddin mengingat itu. Apalah
daya, karna zainuddin emosi terhadap Hayati, Zainuddin tak sedikitpun membuka
hati untuk menerima Hayati kembali.
Jadi
menurut saya, tokoh yang tidak baik yaitu Zainuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar